Thursday, May 16, 2013

Susahnya me-Rajin menulis

Yak!
Sesuai dengan judulunya.. tulisan kali ini bertujuan untuk mencurahkan segenap isi hati dan pikiran tentang kegalauan karena kegagalan untuk me-rajin menulis. *dan bahasa yang gue gunakan ini sesungguhnya sangat kacau balau*
Whatever..!!

Gue mencoba menjawab permasalahan ini. Oke! Gue men-state-nya sebagai masalah...
Kalo orang bilang kan masalah itu gap antara harapan dengan kondisi sebenarnya...
Harapan yang selama ini gue bangun adalah dengan membuat kembali sebuah blog, hasrat dan kerajinan gue menulis bisa lebih meningkat lagi...
Tapi sayang seribu sayang, harapan itu nampaknya nun jao dimato.. T.T
Dalam realita yang ada, blog ini hampir tidak tersentuh selama dua bulan... Hwaaaaaa....

Di sekolahan gue diajarkan mencari akar masalah. Bolehlah yaa kita latihan sedikit mencari akar masalah yang satu ini. *well..! gak cuma masalah kebijakan aja kan yang harus dicari akar2nya, hehehe*

Mari kita mencoba dengan menggunakan teknik "but why?".
Teknik ini, seperti namanya akan selalu menyodorkan pertanyaan "tapi kenaapaaaah??" |*untuk selanjutnya, mohon setiap kalimat "tapi kenaapaaaah??" dibaca dengan intonasi adegan sinetron jaman sekarang*| untuk setiap statement yang kita ajukan.

Ok! Lets try!

B |stand for blog| : heh! kamu, kenapa males banget nyoret2in aku lagi ??

Me : hmmm *mikir*. Aku sibuk..

B : "tapi kenaapaaaah??"

Me : hmmm.. banyak tugas, banyak kerjaan...

B : "tapi kenaapaaaah??"

Me : yaa namanya juga lagi sekolah yaa banyak tugaslah...

B : "tapi kenaapaaaah??"

Me : Oke! Percakapan ini mulai gak pas. Mari mengganti jawaban menjadi "aku males"

B : "tapi kenaapaaaah??"

Me : Yaa males aja...

B : "tapi kenaapaaaah??"

Me : Ya males aja, gak semangat...

B : "tapi kenaapaaaah??"

Me : Yaaa karena AKU LAGI MALEEEESSS!!! *ok! caps lock jebol*

______________________________the end_________________________________

Hmm, jadi sesuai dengan dialog di atas, yang menjadi akar masalah kenapa gue jarang menulis adalah karena gue lagi males. Sibuk, banyak tugas dan banyak kerjaan sebenarnya hanyalah sebuah bentuk excuse untuk diri sendiri. Yang, well pemirsaaah kalo dosisnya terlalu banyak sangat tidak baik untuk diri sendiri, sifatnya candu soalnya. heeheheh.

Malas.. Malas..Malas...
Giroh nulisnya sedang meredup, menunggu disiram bensin biar bisa menyala lagi...
Hope it soon!